Program kalkulator adalah program standar yang sudah tersedia di Microsoft Windows. Tetapi, tak ada salahnya jika kita mencoba membuat kalkulator sendiri dengan Microsoft Visual Basic 6.0.
Pertama-tama, buatlah sebuah form sesuai selera Anda, yang bentuknya kurang lebih seperti
kalkulator standar Windows, seperti ini:





Untuk properties dari masing-masing objek, saya contohkan seperti dibawah ini, dengan letak
masing-masing objek disesuaikan dengan gambar diatas.
Textbox 1:
(Name) : txtDisplay
Alignment: 1-Right Justify
Text : (kosongkan)
Maxlength : 12

Command Button 1:
(Name) : cmdAngka
Index : 1
Caption : 1

Command Button 2:
(Name) : cmdAngka
Index : 2
Caption : 2

Command Button 3:
(Name) : cmdAngka
Index : 3
Caption : 3

Command Button 4:
(Name) : cmdAngka
Index : 4
Caption : 4

Command Button 5:
(Name) : cmdAngka
Index : 5
Caption : 5

Command Button 6:
(Name) : cmdAngka
Index : 6
Caption : 6

Command Button 7:
(Name) : cmdAngka
Index : 7
Caption : 7

Command Button 8:
(Name) : cmdAngka
Index : 8
Caption : 8

Command Button 9:
(Name) : cmdAngka
Index : 9
Caption : 9

Command Button 10:
(Name) : cmdAngka
Index : 0
Caption : 0

Command Button 11:
(Name) : cmdPlusMinus
Caption : +/-

Command Button 12:
(Name) : cmdKoma
Caption : .

Command Button 13:
(Name) : cmdOperator
Index : 1
Caption : +

Command Button 14:
(Name) : cmdOperator
Index : 2
Caption : -

Command Button 15:
(Name) : cmdOperator
Index : 3
Caption : x

Command Button 16:
(Name) : cmdOperator
Index : 4
Caption : /

Command Button 17:
(Name) : cmdClearEntry
Caption : CE

Command Button 18:
(Name) : cmdClear
Caption : C

Command Button 19:
(Name) : cmdSamaDengan
Caption : =

Berikutnya, Anda tinggal membuat coding dari kalkulator tersebut. Jika Anda mengikuti semua
setting properties seperti diatas, maka codingnya saya contohkan seperti ini:

Option Explicit
Private Hasil As Double
Private Const opNol = 0
Private Const opTambah = 1
Private Const opKurang = 2
Private Const opKali = 3
Private Const opBagi = 4
Private Operator As Integer
Private NilaiBaru As Boolean

' untuk menghapus karakter terakhir
Private Sub Hapus()
Dim txt As String
Dim min_len As Integer
txt = txtDisplay.Text
If Left$(txt, 1) = "-" Then
min_len = 2
Else
min_len = 1
End If
If Len(txt) > min_len Then
txtDisplay.Text = Left$(txt, Len(txt) - 1)
Else
txtDisplay.Text = "0"
End If
End Sub

' hapus angka, hasil terakhir dan operator
Private Sub cmdClear_Click()
cmdClearEntry_Click
Hasil = 0
Operator = opNol
End Sub
' hapus angka
Private Sub cmdClearEntry_Click()
txtDisplay.Text = ""
End Sub
' menambahkan koma (desimal)
Private Sub cmdKoma_Click()
If InStr(txtDisplay.Text, ".") Then
Beep
Else
If NilaiBaru Then
txtDisplay.Text = "."
NilaiBaru = False
Else
txtDisplay.Text = txtDisplay.Text & "."
End If
End If
End Sub

' Menghitung
Private Sub cmdSamaDengan_Click()
Dim HasilBaru As Double
If txtDisplay.Text = "" Then
HasilBaru = 0
Else
HasilBaru = CDbl(txtDisplay.Text)
End If
Select Case Operator
Case opNol
Hasil = HasilBaru
Case opTambah
Hasil = Hasil + HasilBaru
Case opKurang
Hasil = Hasil - HasilBaru
Case opKali
Hasil = Hasil * HasilBaru
Case opBagi
'Tidak bisa dibagi nol
If HasilBaru = 0 Then
MsgBox "Tidak bisa dibagi 0", vbOKOnly + vbCritical, "Kalku ERROR"
Call cmdClear_Click
Else
Hasil = Hasil / HasilBaru
End If
End Select
Operator = opNol
NilaiBaru = True
txtDisplay.Text = Format$(Hasil)
End Sub

' menuliskan angka
Private Sub cmdAngka_Click(Index As Integer)
If NilaiBaru Then
txtDisplay.Text = Format$(Index)
NilaiBaru = False
Else
txtDisplay.Text = _
txtDisplay.Text & Format$(Index)
End If
End Sub
' tombol tambah/kurang/bagi/kali
Private Sub cmdOperator_Click(Index As Integer)
cmdSamaDengan_Click
Operator = Index
NilaiBaru = True
End Sub

' merubah tanda +/-
Private Sub cmdPlusMinus_Click()
If NilaiBaru Then
txtDisplay.Text = "-"
ElseIf Left$(txtDisplay.Text, 1) = "-" Then
txtDisplay.Text = Right$(txtDisplay.Text, 2)
Else
txtDisplay.Text = "-" & txtDisplay.Text
End If
End Sub

' filter untuk angka saja yg dapat diketikkan
Private Sub Form_KeyPress(KeyAscii As Integer)
txtDisplay_KeyPress KeyAscii
End Sub
Private Sub Form_KeyUp(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
txtDisplay_KeyUp KeyCode, Shift
End Sub
' supaya kursor tetap di kanan
Private Sub txtDisplay_Change()
txtDisplay.SelStart = Len(txtDisplay.Text)
End Sub
Private Sub txtDisplay_GotFocus()
txtDisplay_Change
End Sub

' untuk mengetikkan angka di keyboard
Private Sub txtDisplay_KeyPress(KeyAscii As Integer)
Dim ch As String
ch = Chr$(KeyAscii)
Select Case ch
Case "0"
cmdAngka_Click 0
Case "1"
cmdAngka_Click 1
Case "2"
cmdAngka_Click 2
Case "3"
cmdAngka_Click 3
Case "4"
cmdAngka_Click 4
Case "5"
cmdAngka_Click 5
Case "6"
cmdAngka_Click 6
Case "7"
cmdAngka_Click 7
Case "8"
cmdAngka_Click 8
Case "9"
cmdAngka_Click 9
Case "*", "x", "X"
cmdOperator_Click opKali
Case "+"
cmdOperator_Click opTambah
Case vbCrLf, vbCr, "="
cmdSamaDengan_Click
Case "-"
cmdOperator_Click opKurang
Case "."
cmdKoma_Click
Case "/"
cmdOperator_Click opBagi
Case "C", "c"
cmdClearEntry_Click
End Select
KeyAscii = 0
End Sub

' untuk ketikan angka di numpad
Private Sub txtDisplay_KeyUp(KeyCode As Integer, Shift As Integer)
Select Case KeyCode
Case vbKeyNumpad0
cmdAngka_Click 0
Case vbKeyNumpad1
cmdAngka_Click 1
Case vbKeyNumpad2
cmdAngka_Click 2
Case vbKeyNumpad3
cmdAngka_Click 3
Case vbKeyNumpad4
cmdAngka_Click 4
Case vbKeyNumpad5
cmdAngka_Click 5
Case vbKeyNumpad6
cmdAngka_Click 6
Case vbKeyNumpad7
cmdAngka_Click 7
Case vbKeyNumpad8
cmdAngka_Click 8
Case vbKeyNumpad9
cmdAngka_Click 9
Case vbKeyMultiply
cmdOperator_Click opKali
Case vbKeyAdd
cmdOperator_Click opTambah
Case vbKeySeparator
cmdSamaDengan_Click
Case vbKeySubtract
cmdOperator_Click opKurang
Case vbKeyDivide
cmdOperator_Click opBagi
Case vbKeyDecimal
cmdKoma_Click
Case vbKeyBack, vbKeyDelete
Hapus
End Select
KeyCode = 0
End Sub


Media Transmisi Wireless/Nirkabel/Unguided


Struktur media terpandu

GAMBAR Struktur media terpandu

Media transmisi Secara garis besar ada dua kategori media transmisi, yakni :

a. Guided media (media terpandu)
b. Unguided media(media tidak terpandu).

Media unguided mentransmisikan gelombang electromagnetic tanpa menggunakan konduktor fisik seperti kabel atau serat optik. Contoh sederhana adalah gelombang radio seperti microwave, wireless mobile dan lain sebagainya.

1. Media ini memerlukan antena untuk transmisi dan penerimaan (transmiter dan receiver)
2. Ada dua jenis transmisi

  • Point-to-point (unidirectional) yaitu dimana pancaran terfokus pada satu sasaran
  • Broadcast (omnidirectioanl) yaitu dimana sinyal terpancar ke segala arah dan dapat diterima oleh banyak antena

3. Tiga macam wilayah frekuensi

  • Gelombang mikro (microwave) 2 – 40 Ghz
  • Gelombang radio 30 Mhz – 1 Ghz
  • Gelombang inframerah

Untuk media tidak terpandu (unguided), transmisi dan penerimaan dapat dicapai dengan menggunakan antena. Untuk transmisi, antena mengeluarkan energi elektromagnetik ke medium (biasanya udara) dan untuk penerimaan, antena mengambil gelombang elektomagnetik dari medium sekitarnya. Media transmisi tidak terpandu (unguided) terbagi atas empat bagian yaitu:

1. Gelombang Mikro Terrestrial (Atmosfir Bumi)
2. Gelombang Mikro Satelit
3. Radio Broadcast
4. Infra Merah

1. Gelombang Mikro Terrestrial

Deskripsi Fisik

Tipe antena gelombang mikro yang paling umum adalah parabola ‘dish’. Ukuran diameternya biasanya sekitar 3 m. Antena pengirim memfokuskan sinar pendek agar mencapai transmisi garis pandang menuju antena penerima. Antena gelombang mikro biasanya ditempatkan pada ketinggian tertentu diatas tanah untuk memperluas jarak antara antena dan mampu menembus batas. Untuk mencapai transmisi jarak jauh, diperlukan beberapa menara relay gelombang mikro, dan penghubung gelombang mikro titik ke titik dipasang pada jarak tertentu.

Aplikasi

Kegunaan sistem gelombang mikro yang utama adalah dalam jasa telekomunikasi long-haul, sebagai alternative untuk coaxial cable atau serat optic. Fasilitas gelombang mikro memerlukan sedikit amplifier atau repeater daripada coaxial cable pada jarak yang sama, namun masih memerlukan transmisi garis pandang. Gelombang mikro umumnya dipergunakan baik untuk transmisi televisi maupun untuk transmisi suara.

Pengguna gelombang mikro lainnya adalah untuk jalur titik-titik pendek antara gedung. Ini dapat digunakan untuk jaringan TV tertutup atau sebagai jalur data diantara Local Area Network. Gelombang mikro short-haul juga dapat digunakan untuk aplikasi-aplikasi khusus. Untuk keperluan bisnis dibuat jalur gelombang mikro untuk fasilitas telekomunikasi jarak jauh untuk kota yang sama, melalui perusahaan telepon local.

Krakteristik-karakteristik transmisi

Transmisi gelombang mikro meliputi bagian yang mendasar dari spectrum elektromagnetik. Frekuensi yang umum di gunakan untuk transmisi ini adalah rentang frekuensi sebesar 2 sampai 40 GHz. Semakin tinggi frekuensi yang digunakan semakin tinggi potensial bandwidth dan berarti pula semakin tinggi rate data-nya. Sama halnya dengan beberapa sistem transmisi, sumber utama kerugian adalah atenuansi. Sehingga repeater dan amplifier ditempatkan terpisah jauh dari sistem gelombang mikro biasanya 10 sampai 100 km. Atenuansi meningkat saat turun hujan khusunya tercatat diatas 10 GHz. Sumber gangguan-gangguan yang lain adalah interferensi. Dengan semakin berkembangnya popularitas gelombang mikro, daerah transmisi saling tumpang tindih dan interferensi merupakan suatu ancaman. Karena itu penetapan band frekuensi diatur dengan ketat.

Band yang paling umum untuk sistem telekomunikasi long-haul adalah band 4 GHz sampai 6 GHz. Dengan meningkatkan kongesti (kemacetan) pada frekuensi-frekuensi ini, sekarang digunakan band 11 GHz. Band 12 GHz digunakan sebagai komponen sistem TV kabel. Saluran gelombang mikro juga digunakan untuk menyediakan sinyal-sinyal TV untuk instalasi CATV local; sinyal-sinyal yang kemudian didistribusikan kepelanggan melalui kabel coaxial. Sedangkan gelombang mikro dengan frekuensi lebih tinggi digunakan untuk saluran titik ke titik pendek antar gedung. Biasanya digunakan band 22 GHz. Frekuensi gelombang mikro yang lebih tinggi lagi tidak efektif untuk jarak yang lebih jauh, akibat meningkatnya atenuansi, namun sangat sesuai untuk jarak pendek. Sebagai tambahan, semakin tinggi frekuensi, antenanya akan semakin kecil dan murah.

2. Gelombang Mikro Satelit

Deskripsi fisik

Satelit komunikasi adalah sebuah stasiun relay gelombang mikro. Dipergunakan untuk menghubungkan dua atau lebih transmitter/receiver gelombang mikro pada bumi, yang dikenal sebagai stasiun bumi atau ground station. Satelit menerima transmisi diatas satu band frekuensi (uplink), amplifier dan mengulang sinyal-sinyal, lalu mentransmisikannya ke frekuensi yang lain (downlink). Sebuah satelit pengorbit tunggal akan beroperasi pada beberapa band frekuensi, yang disebut sebagai transponder channel, atau singkatnya transponder.

Ada dua konfigurasi umum untuk komunikasi satelit yang popular yaitu:

  • Satelit digunakan untuk menyediakan jalur titik-ke titik diantara dua antena dari dua stasiun bumi
  • Satelit menyediakan komunikasi antara satu transmitter dari stasiun bumi dan sejumlah receiver stasiun bumi.

Agar komunikasi satelit bisa berfungsi efektif, biasanya diperlukan orbit stasioner dengan memperhatikan posisinya diatas bumi. Sebaliknya, stasiun bumi tidak harus saling berada digaris pandang sepanjang waktu. Untuk mrnjadi stasioner, satelit harus memiliki periode rotasi yang sama dengan periode rotasi bumi. Kesesuaian ini terjadi pada ketinggian 35.784 km.

Dua satelit yang menggunakan band frekuensi yang sama, bila keduanya cukup dekat, akan saling mengganggu. Untuk menghindari hal ini, standar-standar terbaru memerlukan 4 derajat ruang.

Aplikasi

Satelit komunikasi merupakan suatu revolusi dalam teknologi komunikasi dan sama pentingnya dangan serat optic. Aplikasi-aplikasi terpenting untuk satelit lainnya diantaranya adalah:

  • Distribusi siaran televisi
  • Transmisi telepon jarak jauh
  • Jaringan bisnis swasta

Beberapa karakteristik komunikasi satelit dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. akibat jarak yang panjang terdapat penundaan penyebaran (propagation delay) kira-kira seperempat detik dari transmisi dari suatu stasiun bumi untuk di tangkap oleh stasiun bumi lain. Disamping itu muncul masalah-masalah yang berkaitan dengan control error dan flow control.
  2. gelombang mikro merupakan sebuah fasilitas penyiaran, dan ini sudah menjadi sifatnya. Bebarapa stasiun dapat mentransmisikan ke satelit, dan transmisi dari satelit dapat diterima oleh beberapa stasiun.
GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit

GAMBAR: Jalur Titik-ke-Titik Gelombang Mikro Satelit

Karena sifat siarannya, satelit sangat sesuai untuk distrbusi siaran televisi dan dipergunakan secara luas di seluruh dunia. Menurut penggunaan cara lama, sebuah jaringan menyediakan pemrograman dari suatu lokasi pusat. Program-program ditransmisikan ke satelit dan kemudian disiarkan ke sejumlah stasiun, dimana kemudian program tersebut didistribusikan ke pemirsa. Satu jaringan, public broadcasting service (PBS) mendistribusikan program televisinya secara eksklusif dengan menggunakan channel satelit, yang kemudian diikuti oleh jaringan komersial lainnya, serta sistem televisi berkabel yang menerima porsi besar dari program-program mereka dari satelit. Aplikasi teknologi satelit terbaru untuk distribusi televisi adalah direct broadcast satellite (DBS), dimana pada aplikasi tersebut sinyal-sinyal video satelit ditransmisikan secara langsung kerumah-rumah pemirsa. Karena mengurangi biaya dan ukuran antena penerima, maka DBS dianggap sangat visible, dan sejumlah channel mulai disiapkan atau sedang dalam taraf perencanaan.

GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit

GAMBAR: Jalur Broadcast Melalui Gelombang Mikro Satelit

Transmisi satelit juga dipergunakan untuk titik ke titik antar sentral telepon pada jaringan telepon umum. Juga merupakan media yang optimum untuk kegunaan luas dalam sambungan langsung internasional dan mampu bersaing dengan sistem terrestrial untuk penghubung internasional jarak jauh.

Juga terdapat sejumlah apliksi data bisnis untuk satelit. Provider satelit membagi kapasitas total menjadi beberapa channel dan menyewakan channel itu kepada user bisnis individu. Satu user dilengkapi dengan antena pada sejumlah situs yang dapat menggunakan channel satelit untuk jaringan swasta. Biasanya, aplikasi-aplikasi semacam itu sangat mahal dan terbatas untuk organisasi-organisasi yang lebih besar dengan peralatan canggih. Sebuah hasil untuk pengembangan baru dalam hal ini adalah sistem Very Small Aperture Terminal (VSAT), yang menyediakan alternatif biaya murah. Dengan mengacu pada beberapa aturan, stasiun-stasiun ini menbagi kapasitas transmisi satelit dari suatu stasiun pusat. Stasiun pusat dapat saling mengirimkan pesan dengan setiap pelanggannya serta dapat merelay pesan-pesan tersebut di antara pelanggan.

Karakteristik-karakteristik Transmisi

Jangkauan transmisi optimum untuk transmisi satelit adalah berkisar pada 1 sampai 10 GHz. Dibawah 1 GHz, terdapat derau yang berpengaruh dari alam, meliputi derau dari galaksi, matahari, dan atmosfer, serta interferensi buatan manusia, dari berbagai perangkat elektronik. Diatas 10 GHz, sinyal-sinyal akan mengalami atenuansi yang parah akibat penyerapan dan pengendapan di atmosfer.

Saat ini sebagian besar satelit menyediakan layanan titik ke titik dengan menggunakan bandwidth frekuensi berkisar antara 5,925 sampai 6,425 GHz untuk transmisi dari bumi ke satelit (uplink) dan bandwidth frekuensi 4,7 sampai 4,2 GHz untuk transmisi dari satelit ke bumi (downlink). Kombinasi ini di tunjukkan sebagai band 4/6 GHz. Patut dicatat bahwa frekuensi uplink dan downlink berbeda. Sebuah satelit tidak dapat menerima dan mentransmisi dengan frekuensi yang sama pada kondisi operasi terus-menerus tanpa interferensi. Jadi, sinyal-sinyal yang diterima dari suatu stasiun bumi pada satu frekuensi harus ditransmisikan kembali dengan frekuensi yang lain.

Band 4/6 GHz berada dalam zona optimum 1 sampai 10GHz, namun menjadi penuh. Frekuensi-frekuensi lain pada rentang tersebut tidak tersedia karena interferensi juga beroperasi pada frekuensi-frekuensi itu, biasanya gelombang mikro terrestrial. Karenanya, band 12/14 lebih dikembangkan lagi (uplink:14 sampai 14,5 GHz ; downlink: 11,7 sampai a4,2 GHz). Pada band frekuensi ini, masalah-masalah mulai datang. Untuk itu, digunakan stasiun bumi penerima yang lebih kecil sekaligus lebih murah. Ini untuk mengantisipasi band ini juga menjadi penuh, dan penggunanya dirancang untuk band 19/29 GHz. (uplink 27,5 sampai 31.0 GHz; downlink: 17,7 sampai 21,2 GHz). Band ini mengalami masalah-masalah atenuansi yang lebih besar namun akan memungkinkan band yang lebih lebar (2500 MHz sampai 500 MHz).

3. Radio Broadcast

Deskripsi fisik

Perbedaan-perbedaan utama diantara siaran radio dan gelombang mikro yaitu, dimana siaran radio bersifat segala arah (broadcast) sedangkan gelombang mikro searah (point-to-point). Karena itu, siaran radio tidak memerlukan antena parabola, dan antena tidak perlu mengarah ke arah persis sumber siaran

Aplikasi

Radio merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menangkap frekuensi dalam rentang antara 3 kHz sampai 300 GHz. Kita menggunakan istilah yang tidak formal siaran radio untuk band VHF dan sebagian dari band UHF: 30 MHz sampai 1 GHz. Rentang ini juga digunakan untuk sejumlah aplikasi jaringan data.

Karakteristik-karakteristik Transmisi

Rentang 30 MHz sampai 1 GHz merupakan rentang yang efektif untuk komunikasi broadcast. Tidak seperti k asus untuk gelombang elektromagnetik berfrekuensi rendah, ionosfer cukup trasparan untuk gelombang radio diatas 30 MHz. jadi transmisi terbatas pada garis pandang, dan jarak transmitter tidak akan mengganggu satu sama lain dalam arti tidak ada pemantulan dari atmosfer. Tidak seperti frekuensi yang lebih tinggi dari zona gelombang mikro, gelombang siaran radio sedikit sensitive terhadap atenuansi saat hujan turun. Karena gelombangnya yang panjang maka, gelombang radio relative lebih sedikit mengalami atenuansi.

Sumber gangguan utama untuk siaran radio adalah interferensi multi-jalur. Pantulan dari bumi, air, dan alam atau obyek-obyek buatan manusia dapat menyebabkan terjadinya multi-jalur antar antena. Efek ini nampak jelas saat penerima TV menampilkan gambar ganda saat pesawat terbang melintas.

4. Infra Merah

Komunikasi infra merah dicapai dengan menggunakan transmitter/receiver (transceiver) yang modulasi cahaya yang koheren. Transceiver harus berada dalam jalur pandang maupun melalui pantulan dari permukaan berwarna terang misalnya langit-langit rumah. Satu perbedaan penting antara transmisi infra merah dan gelombang mikro adalah transmisi infra merah tidak dapat melakukan penetrasi terhadap dinding, sehingga masalah-masalah pengamanan dan interferensi yang ditemui dalam gelombang mikro tidak terjadi. Selanjutnya, tidak ada hal-hal yang berkaitan dengan pengalokasian frekuensi dengan infra merah, karena tidak diperlukan lisensi untuk itu. Pada handphone dan PC, media infra merah ini digunakan untuk mentransfer data tetapi dengan suatu standar atau protocol tersendiri yaitu protocol IrDA. Cahaya infra merah merupakan cahaya yang tidak tampak. Jika dilihat dengan spektroskop cahaya maka radiasi cahaya infra merah akan nampak pada spektruk elektromagnetik dengan panjang gelombang diatas panjang gelombang cahaya merah.


Apa itu jaringan komputer

Model Jaringan Komputer

Model Jaringan Komputer

Jaringan komputer dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian dua atau lebih komputer. Komputer-komputer ini akan dihubungkan satu sama lain dengan sebuah sistem komunikasi. Dengan jaringan komputer ini dimungkinkan bagi setiap komputer yang terjaring di dalamnya dapat saling tukar-menukar data, program, dan sumber daya komputer lainnya seperti media penyimpanan, printer, dan lain-lain. Jaringan komputer yang menghubungkan komputer-komputer yang berada pada lokasi berbeda dapat juga dimanfaatkan untuk mengirim surat elektronik (e-mail), mengirim file data (upload) dan mengambil file data dari tempat lain (download), dan berbagai kegiatan akses informasi pada lokasi yang terpisah.

Tujuan utama dari sebuah jaringan komputer adalah sharing resource (baca: sumber daya), dimana sebuah komputer dapat memanfaatkan sumber daya yang dimiliki komputer lain yang berada dalam jaringan yang sama.

Perkembangan teknologi komunikasi data dan jaringan komputer dewasa ini sudah tidak terbatas lagi hanya pada komputer. Berbagai perangkat teknologi komunikasi yang hadir saat ini berkembang mengikuti perkembangan teknologi komputer, banyak diantaranya mengintegrasikan perangkat komputer seperti mikroprosesor, memori, display, storage, dan teknologi komunikasi ke dalamnya padahal dulunya teknologi ini dikembangkan untuk komputer yang dapat kita temui saat ini sudah ikut digunakan pada teknologi jaringan komputer.

Suatu jaringan komputer terdiri atas:

  • minimal dua buah komputer
  • kartu jaringan (network interface card / NIC) pada setiap komputer
  • medium koneksi, yang menghubungkan kartu jaringan satu komputer ke komputer lainnya, biasa disebut sebagai medium transmisi data, bisa berupa kabel maupun nirkabel atau tanpa-kabel (wireless seperti radio, microwave, satelit, dsb).
  • perangkat lunak sistem operasi jaringan (network operating system software / NOSS) yang berfungsi untuk melakukan pengelolaan sistem jaringan, misalnya: Microsoft Windows 2000 server, Microsoft Windows NT, Novell Netware, Linux, dan sebagainya.
  • peralatan interkoneksi seperti Hub, Bridge, Switch, Router, Gateway, apabila jaringan yang dibentuk semakin luas jangkauannya.

Followers

Sample Widget